Selasa, 30 Desember 2008

MOTIVASI DIRI

“Jangan menunda hingga esok apa yang dapat Anda kerjakan hari ini” (Benjamin Franklin)

Banyak orang mempunyai cita-cita dan gagasan-gagasan yang sangat menarik. Akan tetapi dari sekian banyak cita-cita dan gagasan hanya beberapa orang yang mampu mewujudkannya. Mereka adalah orang yang sangat kuat motivasi dalam dirinya dan tidak pernah membuang-buang waktu dengan percuma ataupun bersantai-santai.

Ketika cita-cita atau gagasan datang sebagian besar orang disibukkan dengan membayangkan keberhasilan dan melakukan persiapan-persiapan hingga akhirnya waktu dan tenaganya habis untuk persiapan. Sebagai contoh seorang mahasiswa semester III, ia mempunyai keinginan atau gagasan untuk memperbaiki IPKnya yang memburuk pada semester II. Ia berencana akan mengitensifkan pola belajarnya. Ia berencana akan mulai belajarnya pukul 18.00 tiap harinya. Tiap belajar ia merencanakan untuk mengulang meteri pada siang harinya kemudian mengerjakan tugas dan diakhiri dengan mempersiapkan materi pada hari berikutnya. Sungguh strategi belajar yang bagus.

Dia sudah siap di meja belajarnya karena dia makan malam terlalu kenyang dia merasa tidak konsen belajar maka dia memutuskan untuk menonton TV selama 1 jam. Satu jam telah berlalu dia teringat punya janji dengan temannya untuk cheating. Akhirnya dia pergi ke warnet kemudian pulang jam 22.00. Sampai di rumah ia mulai belajar dia membuka daftar-daftar tugas yang harus dikerjakan tanpa sengaja dia melihat novel yang belum selesai dibacanya dan harus dikembalikan besok. Dia memutuskan untuk menyelesaikan membaca novel. Ketika selesai membaca jam menujukkan pukul 00.00 lebih. Dia merasa matanya pedih kemudian dia tidur.

Kejadian-kejadian semacam ini sering kita lihat bahkan kita alami sendiri. Menurut saya hal ini sering terjadi karena kurangnya motivasi dari dalam diri. Ada banyak contoh di luar dunia pelajar atau mahasiswa misalnya seorang penulis yang tak kunjung menyelesaikan bukunya, seorang ibu rumah tangga yang berencana menyelesaikan tugasnya dengan cepat, seorang peneliti dengan ide-idenya yang tak kunjung terwujud dan lain sebagainya.

Dengan menguatkan motivasi dari dalam diri mari kita ubah kebiasaan kita yang sering menghabiskan waktu dan tenaga untuk melakukan persiapan menjadi kebiasaan memulai sekarang. Janganlah terlalu banyak mencari-cari alasan untuk menunda suatu pekerjaan.

Saya siap sekarang untuk memulai, saya tidak dapat memperoleh apapun dengan menundanya. Saya akan menggunakan waktu dan tenaga persiapan untuk memulai”

Dengan kalimat semacam ini kita dapat meningkatkan motivasi, tetapi ingat kalimat ini tidak cukup hanya ditulis, dibaca, dan direnungi. Akan tetapi intinya adalah perubahan sikap yaitu segera bertindak untuk memulai suatu gagasan atau cita-cita.



Fety Herira Amasari

07301241024

Pendidikan Matematika R'07

081931727846

Rabu, 10 Desember 2008

What I Can Reflect about Psychological Aspects, If The Student Is Confronted With The Following Question

  1. 3/x – 5/y = -2

6/x – 7/y = -5

  1. 2x + y = 11

3x – 2y = -1

  1. 2x^2 + y^2 =17

-5x^2 + y^2 = -11

  1. 16/( x + 2 ) + 3/( y – 5 ) = 5

-4/( x + 2 ) – 9/( y – 5 ) = -4


I have tried this question to 2 people. They are Sanah and Sica.

Ø Sanah, XII IPS class. The first she read question. She is work number 2 and 3. She say, “ I will work with elimination”. She enjoy solve the problem and satisfied after meet solution. In question number 1 and 4, she confused, because it have the shape fragment.

Ø Sica, XII IPS class. She say, “ I am very lazy with question shape like it”. She say that she not like and confronted whit this question, she will try to cheating.

Some psychological aspects which possible, if student is confronted with this question :

1. confused

2. enjoy

3. lazy

4. they are challenged

5. inclined cheating

6. special in fragment question student feel difficult

7. think about profit from study nonlinear equation system



Fety Herira Amasari

07301241024

Pendidikan Matematika Regular '07

Kamis, 11.00 ruang 204

Cp.081931727846


Rabu, 03 Desember 2008

Relation Between Teaching Method and Student’s Learning Interest to The Achievement on Studying Fragment

Quantitative method is the systematic scientific investigation of quantitative properties and phenomena and their relationship. The objective of quantitative method is to develop and employ mathematical models, theories and/or hypotheses pertaining to natural phenomena. The process of measurement is central to quantitative method because it provides the fundamental connection between empirical observation and mathematical expression of quantitative relationships.

In this research we use quantitative method. The purpose of research is to know about

  1. Difference of achievement on studying fragment between students which taught with recitation method and traditional method
  2. Difference of achievement on studying fragment which observed from student’s learning interest
  3. Relation between teaching method and student’s learning interest to the achievement on studying fragment

Population of this research is students in VII SMP 2 Temanggung class at 2008/2009. Sample in research is 2 class, VII A as experiment group and VII B as control group. Each class, we taken 30 student. In determine of sample, we use sampling random technique. The data in research, we collect with principal method that is experiment, questionnaire, test, and documentation as aid method.

The experiment used to get the data with teach, then evaluated which the yield collected to the data. The questionnaire used to get the data about student’s learning interest. The test used to get the data about student’s achievement on studying fragment. The documentation used to get the data of school and students identity. The question or test and questionnaire as research instrument must tried in validation and reliability. The try of validation test and questionnaire use moment product correlation formula. The try of reliability test and questionnaire use alpha formula. The data analysis technique which used in research is difference cell 2 way variant analysis. The try of prerequisite which used is try-Z to try balance of experiment group and control group. Lilliefors method to try normality and Bantlett method to try homogeneity.

Reverence http://edt.libraty.ums.ac.id/go.php?id=jtptums-gdl-s1-2007-yunainysur-9067

Selasa, 02 Desember 2008

Pertama

Setiap orang mempunyai dunianya masing-masing. Bagaimana dengan duniamu? Ceritakan dong!